Kamis, 21 Oktober 2010

Dari Berkibar Menjadi Berkoar

Nama SMK Negeri 7 Semarang atau yang lebih dikenal dengan STM Pembagunan Semarang telah berkibar di ranah baik kota, propinsi maupun nusantara. Memang tak heran jika hal ini terjadi. Karena apa ? Di tahun berapa ya aku agak lupa. Kalau nggak salah tahun 2008 dan waktu itu aku masih kelas X. Jadi masih baru-barunya pakai seragam putih abu-abu. Bangga juga sih. Apalagi memakai seragam STM Pembangunan yang di tahun 2008 berhasil mengantarkan Jawa Tengah sebagai juara umum di LKS tinggat nasional. Keren juga kan ? Dari delapan piala yang disuguhkan oleh siswa-siswa terbaik Jateng, lima diantaranya merupakan hasil jerih payah siswa STM Pembangunan Semarang. Lengkap sudah kebanggaanku ketika memasuki kampus STM Pembagunan. Dan saat itulah panji-panji STM Pembangunan berkibar.
Tak selamanya panji itu berkibar tegak menghadap langit. Ada kalanya akan roboh karena angin yang begitu hebat meruntuhkan panji yang telah menoreh nama dengan tinta emas. Aku akui dua tahun terakhir ini, prestasi STM Pembanguna semakin menurun. Aku nggak tahu apa penyebab pastinya. Di tahun 2009, dari sekian mat lomba LKS yang diperlombakan hanya beberapa saja yang berhasil masuk ke perlomabaan tingkat nasional. Jujur, memang sedikit kecewa, malu, sedih, takut, bingung semua akan menjadi satu ketika kita tidak membawa kemenangan untuk STM Pembangunan. Aku bisa bilang seperti karena aku pernah merasakan di posisi kekalahan yang saat GPBN 2009 di Jogjakarta. Betapa malu menanggung semua itu. Tapi aku meyakinkan diriku. Aku harus tetap menegakkan kepala karena itu bukan akhir dari segalanya. Dan di tahun 2010 ini, penurunan prestasi semakin drastis. Di tingkat kota saja nama STM Pembangunan sudah mulai goyah. Dari banyak perlombaan yang dilaksanakan, hanya beberapa saja yang dapat melanjutkan ke tingkat propinsi. Sungguh tragis ! aku masih nggak tahu apa sebenarnya penyebab dari turunnya prestasi dari tahun ke tahun. Padahal ini masih tingkat kota. KOTA. Ya, kota Semarang. Memang benar, tak selamanya pohon tinggi menjulang. Suatu saat nanti pohon itu akan rapuh dan tumbang. Dibalik kekalahan ini pasti akan ada pelajaran yang dapat diambil untuk kedepannya.
Jika aku boleh bicara, mengikuti perlombaan dengan membawa nama STEMBA sebenarnya membawa beban moral yang sangat besar. Jika STEMBA menang sudah tak jadi berita. Jika STEMBA kalah semua tertawa dan menyebar secara mendunia (hiperbola). Sungguh, saya berani menjamin. Mending nggak mengikuti lomba daripada efeknya benjadi beban. Menang biasa kalah menjadi berita !!! Semoga STEMBA bangkit kembali dengan segala kelebihannya. Berpikir positif saja, mungkin ini kesempatan untuk sekolah lain untuk berkompetisi di medan perang. STEMBA tetep TE-O-PE dah.

4 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. hmm,keren!
    selamat menulis! saya tunggu tulisan berikutnya.
    mari berkunjung ke blog saya. ~Garnis~

    BalasHapus
  3. ada peningkatan nih...dalam tulisannya..jangan lupa berkunjung ke blog saya juga..

    BalasHapus
  4. makasih buat semuanya
    dukungannya ya ???
    ehehehe

    BalasHapus