Rabu, 26 Januari 2011

CONGRATULATION FOR....

Usai sudah cerita di bangku kuliah. Di titik inilah, puncak pendidikan mencanangkan nama SARJANA. Sungguh sesal bukan main. Ketika pendidikan bertaruh dengan harga diri, kemampuan dan tentu saja UANG. Tapi disinilah seseorang akan dipandang ADA jika ijazah sarjana menorehkan nama kita. ROSI AYU, seorang sarjana muda yang baru saja menguapkan rasa bahagia dalam gaungan suara tangis, tawa yang mengharukan di tengah sejarah WISUDA. Aku bangga wahai sarjana muda ! Sekarang saatnyalah engkau abdikan jasa di tanah Indonesia.

Selamat buat mbak Rosi, meski aku tak tahu siapa kau (mbaknya Roga kan ?) tapi kau tetap termasuk dalam deretan orang-orang yang berpengaruh dalam hidupku ? Taukah kau ? Makanya tak kasih tahu mbak..Hehe. Gelar sarjana telah kau dapatkan. Aku bangga ! Aku masih inget sederetan kata yang membentuk suatu kalimat yang jika diucapkan akan berbunyi “Jika ada usaha maka akan ada hasil ”. Kau tak hanya bicara. Tapi kau juga buktikan apa makna disetiap celah kata-kata tersebut. Setiap aku tanya kepada adikmu, “Mbak Rosi kemana ?” Aku dapatkan jawaban yang sama, “Ke Solo.” Bukan tanpa alasan kau pergi ke kota yang terkenal akan bengawannya itu. Demi kata “LULUS” kau korbankan segala bentuk upaya untuk menggenggam lima huruf tersebut. Dan bukan main hasilnya. Kau LULUS dengan hasil A. Semuanya tak sia-sia. Semua ada hasil meski kerikil pun menyandung di tengah perjalanan skripsi. Tahap demi tahap kau lalui dan sekaranglah hasilnya. Aku bangga ! Aku juga malu. . . (malu kenapa ? RAHASIA)

5 Peristiwa Sakral dalam Kehidupan

Pernahkah kita menghitung berapa peristiwa yang sakral dalam kehidupan ? Ternyata ada 5 peristiwa sakral yang patut kita abadikan. Apa sajakah itu ? Hmm.. apa ya ? Bentar-bentar. Aku buka catatan dulu ya? Secara tidak sengaja aku memikirkan hal yang sebelumnya mungkin tak terpikirkan oleh kita. Ya, menghitung mozaik kehidupan atas perjalanan hidup mulai dari lahir hingga tanah pun menanam kita. Let's ceck it out...
1. Kelahiran

Setuju tidak setuju sungguh tidak bisa dielakkan jika kelahiran adalah peristiwa sakral yang pertama dalam sejarah kehidupan. Sungguh suatu penantian ketika tangis untuk pertama kalinya merekah dalam nuansa kesakitan yang lenyap karena rasa bahagia.

2. Kelulusan
LULUS. Deretan lima huruf yang memiliki arti sangat berpengaruh dalam kehidupan kita. Ketika kita dihadapkan atas berbagai ujian, sudah tentu setiap orang menginginkan nilai yang baik dengan satu tekad yang tak lain dan tak bukan adalah KELULUSAN. Berbagai cara kita lakukan demi menggenggam lima huruf tersebut. Dan ketika saat itu tiba, terdengarlah teriakan kebahagiaan yang tersalurkan dengan coretan warna-warni menghias seragam alumni.

Bahkan tangisan yang merekah karena kegagalan yang enggan menghindar bersama dengan kekecewaan. Bahkan depresi pun tak mampu dikontrol. Sungguh, hal ini menjadikan peristiwa kelulusan menempati urutan kedua dalam barisan peristiwa sakral dalam kehidupan.

3. Wisuda

SARJANA ! Satu kata yang membuat kita dipandang ada dalam segala sendi kehidupan. Saat kata WISUDA bergema dan seluruh teriakan pun digaungkan ke langit biru dengan lompatan dan toga yang melayang. Tak dibayangkan, saat ketika peristiwa ini menyertakan kita, merindinglah sekujur tubuh menyimpan kebanggaan menjadi seorang sarjana. Detik itulah menjadi saksi janji pengabdian kepada negara yang akan tercanangkan lewat jasa demi jasa. Kesakralan akan menyimpan tangis, tawa, kecewa dan bahagia. Bangunlah wahai SARJANA ! Ibu pertiwi memanggil kalian dengan isyarat bencana! Engkaulah tulang punggung negara. SARJANA kita semua yakin kamu pasti BISA !

4. Pernikahan

Peristiwa sakral yang keempat tentu saja adalah suatu pernikahan. Ketika seorang bayi tumbuh menjelma ke masa kanak-kanak dan beralih ke masa remaja serta berada di usia kedewasaan, di titik inilah peristiwa sakral akan menemui kita. Ketika kesiapan jasmani dan rohani telah mengisyaratkan kita untuk melengkapi perintah agama, disinilah janji untuk setia diikrarkan. Jadi, tidak salah bukan jika kita memasukkan pernikahan dalam deretan peristiwa sakral ?

5.Kematian

Dan peristiwa sakral yang terakhir adalah suatu peristiwa yang semua orang pasti akan merasakannya. Apakah itu ? Ya, adalah KEMATIAN. Dikala awan putih menjelma menjadi mendung, ketika cahaya bersih tergantikan titikan hujan yang membahana dan ketika itulah semua kenangan terbungkus rapat dalam sejarah kehidupan. Jasad tertanam oleh tanah dan nama tertulis dalam nisan. Tak dapat dipungkiri jika tangisan melepas kepergian dan perpisahan. Semua tak kan mampu menghindar walau bersembunyi di dasar laut, bersemayam dalam gelap dan menjulang tinggi ke langit ke tujuh. Kematian pun akan jadi tanda kekuasaan Sang Pemilik Hidup. Dan dapat dikatakan, KEMATIAN menjadi penutup deretan lima peristiwa sakral ini. Dan semoga perjalanan hidup kita akan menoreh jasa dan kebaikan selalu tersampai di setiap detik perjalanan hidup.

Kamis, 06 Januari 2011

Dibalik Cerita Cinta DIPA UTOMO

Tak sengaja aku membuka blogmu untuk kesekian kalinya teman. Kau ungkapkan perasaan yang telah lama mengisi ruang hidupmu lewat tulisanmu "Surat Yang Enggan Terbang". Bahasamu yang khas masih mewarnai kisah kasih yang berujung air mata. Cintamu yang suci, cintamu yang tulus kini tercampakan oleh suatu keegoisan yang kamu sendiri mengakuinya. Sungguh, aku salut kepadamu. Ketika aku membaca cuilan-cuilan luka yang terus saja bersemanyam enggan pergi di lubuk hatimu yang siapa pun tak mampu membacanya kecuali kau yang mengungkapkan lewat tulisan yang membuat orang akan tersipu dengan sudut mata yang basah akan air mata. Teman, aku mengerti. Memang sungguh sakit jika dicampakkan. Sungguh sakit jika dibiarkan menelan sendiri ketika cinta bertepuk sebelah tangan. Tapi teman, aku yakin dengan segala keyakinan yang ada, tangismu tak akan sia-sia. pengorbananmu tak hanya jadi tanda yang tak bermakna. Semua ada waktunya teman. Dan ketika palu takdir menjadi penentu akan kehidupan yang akan kita sapa, maka ketika itulah semua asa akan binasa yang tergantikan oleh takdir yang nyata.
Surat yang kau simpan dengan sejuta harapan akan menjadi sejarah agung cerita cinta dua anak manusia yang berbeda. Cinta, cinta, cinta dan Febby Risti yang selalu kamu puja. Walau hanya sekali aku melihatnya dan tentu saja dangan pertemuan yang tidak disengaja. Djogjakarta, kota dimana aku telah melihatnya dan ketika itu aku belum mengenalmu dan aku tak tahu akan cerita cintamu. Memang aneh dan tak dapat dipercaya kawan. Kau yang kukenal sebagai sosok yang tegar, ternyata adalah orang yang lemah akan cinta. Membiarkan air mata menjadi teman dalam asa. Aku bilang kamu RAPUH ! Aku bilang kamu LEMAH ! Tak terkira jika sosokmu kalah dalam cerita cinta. Tapi teman, aku tetap bangga kepadamu dengan kebanggaan yang terpatri erat dalam daftar orang-orang yang menjadi motivatorku. Dan aku malu kepadamu. DIPA UTOMO. Tetaplah gapai cintamu !