Jumat, 10 Juni 2011

Kasih Sayang yang Hilang

Satu cerita lagi telah kudengar. Berawal dari suatu perkenalan dan sekarang menjelma sebagai teman bahkan sahabat. Hari itu, ketika kita duduk berdua memandang langit saat senja di danau hijau. Kau memulai pembicaraan dengan kata yang sukses membuatku tak mengerti. Kau merampas semua perhatianku dan mengajakku kembali ke dimensi waktu yang lalu.
“Aku benci seorang ayah!” Itulah kata pertama yang kudengar dari mulutnya.

Kamis, 09 Juni 2011

Keberhasilan Semu

Wusss…ssss....
Angin pagi menyambut sang raja malas ini. Mata terpincing memandang jauh di satu titik pusat penghayalan. “Hem… mungkin hari ini akan menjadi hari yang melelahkan. Sehari dua ulangan sekaligus. Bisa nggak ya?”
Kuambil handuk dan mulai menyiapkan segala macam tetek bengek untuk sekolah. Tak berapa lama semua telah siap. Aku ayunkan kaki menggayuh sepeda kesayangan, Melewati sungai dan persawahan yang cukup membuatku kagum atas karunia Tuhan. Menikmati udara pagi yang tak bisa aku temui di daerah perkotaan. Cukup kontras. Desa yang tentram. Disuguhi berbagai macam mukjizat Tuhan. Hamparan padi yang mengkuning siap untuk dipanen. Gemericik sungai yang mengalir menambah keindahan desaku ini. Desa yang asri. Desa yang damai. Inilah desaku. Kota yang panas. Penuh kebisingan. Penuh polusi yang tak mampu dihindari.