Kamis, 21 Oktober 2010

Hansek (Ketahanan Sekolah)

Tidak terasa hansek 3 akan segera dimulai. Berbagai reaksi muncul dari kalangan siswa kelas tiga Kampoeng Pitoe ini. Ada yang merasa senang karena hansek akan segera dimulai. Ada juga yang berwajah muram karena menyita waktu bermainnya. Tapi bagiku, jujur saja ya ? Agak nggak bersemangat juga hansek tahun ketiga ini. Pasalnya, sebelum-sebelumnya hansek akan dimulai pukul 15.00 WIB yang sekarang molor kayak kolor menjadi pukul 15.30. Otomatis dengan ini lebih memanjakan siswa. Dan juga pembagian waktu kegiatan di lapangan dan di ruangan. Yang dulunya 70 % : 30 % sekarang menjadi 50% : 50%. Bayangkan ! Serasa tradisi kampoeng pitoe berangsur-angsur memudar. Sedih juga. Tapi mau bagaimana lagi. Sudah menjadi kebijakan atasan. Sebagai bawahan ya asak nurut aja. Walaupun sebenarnya miris juga karena tradisi disiplin yang telah mengakar sejak dulu semakin melapuk. Semoga saja tidak. Semoga saja tetap menjadi kampoeng pitoe yang berjiwa disiplin !

Saran plus Komentar

Memang sih terkadang agak norak juga ketika aku mempromosikan blogku ini. Ehee...habisnya sepi pengunjung. Jadinya ya menggunakan segala cara (tapi yang halal lo) to attrack the viewers. Dan yang sangat aku harapkan ketika blogku dibuka sekaligus dibaca ma orang lain, aku ingin mereka sedikit memberikan komentar, saran dan kritik yang sekiranya baik demi pembaruan blogku. Alhasil, setelah merayu dan merayu akhirnya komentar pun aku dapatkan. Katanya nih, blognya sudah bagus. Tapi akan lebih bagus lagi jika aku juiga mencaritakan diriku sendiri. Aku akui memang kebanyakan ceritaku menceritakan orang lain. Tapi aku kan juga termasuk didalamnya walau nggak jadi tokoh utama. Ehehe.... Tapi karena komentar itu masuk kantong juga (read = logika) sebisa mungkin aku penuhi saran yang telah dilayangkan kepadaku. Terimaksih sebelumnya.
Ada satu saran lagi yang muncul dari orang yang sama. Sebaiknya ketika aku menulis cerita jangan tergesa-gesa masuk ke klimaks. Pelan-pelan tapi pasti. Karena akan semakin merangsang daya imajinasi pembaca. OK deh ! Saran yang bagus yang tak patut untuk ditolak. Terimaksih sesudahnya.
Untuk pembaca yang lain, silahkan kunjungi blogku dan tinggalkan komentar dan unek-unek. Apa pun itu. Salam Blogger ! Hiaaaattttssss.............premperempempem.

Dari Berkibar Menjadi Berkoar

Nama SMK Negeri 7 Semarang atau yang lebih dikenal dengan STM Pembagunan Semarang telah berkibar di ranah baik kota, propinsi maupun nusantara. Memang tak heran jika hal ini terjadi. Karena apa ? Di tahun berapa ya aku agak lupa. Kalau nggak salah tahun 2008 dan waktu itu aku masih kelas X. Jadi masih baru-barunya pakai seragam putih abu-abu. Bangga juga sih. Apalagi memakai seragam STM Pembangunan yang di tahun 2008 berhasil mengantarkan Jawa Tengah sebagai juara umum di LKS tinggat nasional. Keren juga kan ? Dari delapan piala yang disuguhkan oleh siswa-siswa terbaik Jateng, lima diantaranya merupakan hasil jerih payah siswa STM Pembangunan Semarang. Lengkap sudah kebanggaanku ketika memasuki kampus STM Pembagunan. Dan saat itulah panji-panji STM Pembangunan berkibar.
Tak selamanya panji itu berkibar tegak menghadap langit. Ada kalanya akan roboh karena angin yang begitu hebat meruntuhkan panji yang telah menoreh nama dengan tinta emas. Aku akui dua tahun terakhir ini, prestasi STM Pembanguna semakin menurun. Aku nggak tahu apa penyebab pastinya. Di tahun 2009, dari sekian mat lomba LKS yang diperlombakan hanya beberapa saja yang berhasil masuk ke perlomabaan tingkat nasional. Jujur, memang sedikit kecewa, malu, sedih, takut, bingung semua akan menjadi satu ketika kita tidak membawa kemenangan untuk STM Pembangunan. Aku bisa bilang seperti karena aku pernah merasakan di posisi kekalahan yang saat GPBN 2009 di Jogjakarta. Betapa malu menanggung semua itu. Tapi aku meyakinkan diriku. Aku harus tetap menegakkan kepala karena itu bukan akhir dari segalanya. Dan di tahun 2010 ini, penurunan prestasi semakin drastis. Di tingkat kota saja nama STM Pembangunan sudah mulai goyah. Dari banyak perlombaan yang dilaksanakan, hanya beberapa saja yang dapat melanjutkan ke tingkat propinsi. Sungguh tragis ! aku masih nggak tahu apa sebenarnya penyebab dari turunnya prestasi dari tahun ke tahun. Padahal ini masih tingkat kota. KOTA. Ya, kota Semarang. Memang benar, tak selamanya pohon tinggi menjulang. Suatu saat nanti pohon itu akan rapuh dan tumbang. Dibalik kekalahan ini pasti akan ada pelajaran yang dapat diambil untuk kedepannya.
Jika aku boleh bicara, mengikuti perlombaan dengan membawa nama STEMBA sebenarnya membawa beban moral yang sangat besar. Jika STEMBA menang sudah tak jadi berita. Jika STEMBA kalah semua tertawa dan menyebar secara mendunia (hiperbola). Sungguh, saya berani menjamin. Mending nggak mengikuti lomba daripada efeknya benjadi beban. Menang biasa kalah menjadi berita !!! Semoga STEMBA bangkit kembali dengan segala kelebihannya. Berpikir positif saja, mungkin ini kesempatan untuk sekolah lain untuk berkompetisi di medan perang. STEMBA tetep TE-O-PE dah.

Three Idiot ataukah Three Meleyot ???


Tampang-tampang mereka sudah tak asing di kanvas Casnetech 3. Perkenalkan, jika di dalam 3 Idiot nampang 3 orang yang abnormal dengan masing-masing kelebihan, disini kita akan menemukan 3 muka tanpa dosa dengan segala kelebihan juga. Bermodal dari rasa nekat dan karena kebaikan sang empunya blog, terpaksa wajah mereka dipampang sebagai bahan membariskan huruf demi huruf. Perkenalkan 3 cowok cuakep (tapi sitik) ini. Ada Edha, Mbahe dan Cakno yang akan menggantikan Raju, Farhan dan haduh yang satu lupa namanya. Sek bentar. Searching dulu...ahahhaha... A moment, please. Siapa ya ? Kok bisa amnesia gini sih ? Waduh....cerebropit tunjukkan nyalimu ! Woowowow..nggak nyambung deh.
Yes, yes, yes. Sudah ketemu jawabane. R_A_N_C_H_O. Ahahhaa....namanya kok aneh ya di telinga orang Indo. Weka2. Jika biasanya kita mendengar Sukarno, Sukirman, Sulastri, Sugriwo dan Su yang lainnya, sekarang kita belajar mengeja dengan lidah cedal.

Minggu, 17 Oktober 2010

Dibalik Euforia Sepak Bola

Sabtu, saatnya meregangkan badan dengan olahraga. Olahraga apakah yang akan dijadwalkan ? Hm..tak kasih bocoran ya ? Ternyata sepak bola. Riuh senang menyertai Casnetech 3. Saatnya berpura-pura bertanding mencapai kemenangan. Arimbi sebagai ketua panitia memberikan pidato yang yang ditujukan kepada kedua team yaitu team putih dan team hitam. Pada intinya sang ketua panitia memberikan wejangan “junjung sportivitas dimana menang dan kalah sudah biasa dalam pertandingan”.


Sang wasit pun meniup peluitnya. Priiittttt.... Tepukan tangan mulai memecah dan riuh sorakan menggema di sudut lapangan. Kedua team saling menyerang satu sama lain. Tendangan demi tendangan meliuk-liuk membuat bola menari tak beraturan. Kedua team saling bertahan dan menjaga agar bola tak sampai menembus gawang. Dan akhirnya gol pertama pun telah dicetak oleh team putih. Sorakan kemenangan menghantui setiap gerakan pemain. Keadaan mulai memanas. Team hitam pun mulai menyusun strategi baru. Jika satu gol sudah tercetak, maka tak akan terjadi untuk kedua kalinya. Tapi apa daya. Team hitam kurang mampu menguasai lapangan. Gol kedua pun berhasil di cetak. Semakin ke arah klimaks, team hitam belum juga menyerah. Semangat semakin tepompa walau 2 gol telah mendekatkan mereka kedalam status kalah. Ternyata, hal itu terbalaskan. Di menit sekian, team hitam mencetak satu gol. Dan satu langkah menjauhi kata kalah. Namun, karena kekompakan ream putih, satu tendangan tajam berhasil menembus pertahanan lawan. Semakin dekan dengan peluit yang menandakan akhir dari pertandingan. Dan.....Priiiitttttttttt. Simulasi sepak bola telah berakhir dan team putih membawa 3 gol sedangkan team hitam hanya mampu menyumbangkan 1 gol kepada teamnya. Selamat ya team putih. Keep fighting ! Untuk team hitam, semangat ! Don’t give up easily. Tunjukkan nyalimu di simulasi berikutnya. Ada bocoran lagi nih. Minggu depan simulasi Voli. Jadi persiapkan segala sesuatunya dengan baik. Meski Casnetech menorehkan tinta 9,4 maka harus mentargetkan angka yang bunyinya “sembilan koma lima” di simulasi berikutnya. Tidak lupa, ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Pak Agus selaku pembimbing kami. Go STEMBA !!!!

Kamis, 14 Oktober 2010

Kajhero (dari satu turun ke lima)

Ya, khajero. Nama yang begitu sederhana tapi penuh makna. Jikhajiro adalah singkatan kelas TKJ 2. Kami senang dan bangga memiliki nama itu. Nama itu adalah simbol jiwa korsa kami. Mereka berikrar satu jiwa satu rasa. Satu arah satu tujuan. Satu tubuh satu nyawa. Satu cinta satu kasih. Walaupun khajero belum lama tercipta, tapi kekompakan mereka boleh diacungkan jempol (thumbs up!). Kelas yang hanya terdiri dari 36 siswa ini mampu memberikan sejuta untaian kisah kasih. Berbeda sifat, watak, latar belakang, mungkin juga berbeda kepercayaan. Tapi semua itu bukan menjadi tembok penghalang mereka untuk menyatu. Melainkan menjadikan mereka membutuhkan satu sama lain. Saling mengisi dan menyempurnakan. Inilah mereka semua:
Aditya Bagas Nugraha (01)

Sering dipanggil dengan nama bekennya “Simbah”. Lahir dengan selamat di Semarang, 18 Desember Tahun Singa (hahahah…maksudku 1993). Nebeng di rumah orang tuanya di bukit Tembalang. Kalau ditengok kapan dia lahir sebenarnya masih muda belia. Tapi anak-anak jikhajiro senang memanggil dengan sebutan warisan nenek moyang itu. Tak tahu apa alasannya. Mungkin mirip kali ya ma simbah-simbah beneran??? Haha..bercanda lo mbah. Jangan ngamuk ya ? Ntar tensimu naik lo….wkwkwk. Bingung juga sih kok bisa dipanggil simbah?! Padahal kalau dilihat dari umur dia itu termuda kedua setelah Aa. Uah..mank bener-bener sangar anak-anak Khajero. Menurut kabar burung ( weitz..zaman apa ya? Kok masih pake burung untuk kabar-kabar!), Dia ini anaknya Sang Ketua Alumni KamiStembang (Pak Agus Rochadi). Weitz….tepuk kaki donk! Kalau dipikir-pikir anaknya sedikit sableng. (jangan marah ya? Cuma dikit kok, nggak banyak. Ehehe). Si simbah ini alumni SMP 21 Semarang lo. Walaupun sableng tapi baik juga kok (eitz..awas kepalanya gede). Udah ah, ganti yang lain.
Aditya cahyo (02)

“A houng” panggilan sehari-hari. Muka cinanya yang membuat anak khajero menyebutnya begitu. Padahal sungguh nggak ada hubungannya antara A Houng dengan Aditya. Anak khajero memang aneh-aneh plus antik-antik. Biarpun aneh tapi tetap kompak! Gigi putihnya menjadi mahkota yang perlu dibanggakan. Cling…mungkin begitu bunyi aksi giginya saat tertawa. Anaknya koplak tapi nyenengin. A Houng merupakan anak tunggal dari sepasang suami istri. Denger-denger Bapaknya ketua RW lo. Uah…jadi gampang banget dong kalau mau minta stempel kertas remidi Seni Budaya. Hahaha….Masih inget ajah sejarah kelas X dulu. Akan tetep jadi sejarah proklamasi keberadaan khajero( Lho? Yang bener kan proklamasi kemerdekaan??? Jadi bingung.). Sampai nanti sampai kapan pun. Lanjut ! Kasihan Hasta uda nungguin.
Aditya hasta (03)

Tak punya nama keren. Tapi punya julukan terhormat lo “Tembong” alias Hasta. Hasta itu kan tangan. Ya kan? Jangan marah mas Hasta. Just kidding….Walaupun tak punya nama keren, tapi si Hasta pinter main gitar lo. Uala, promosi.
Adityo Bayu (04)

Ini dia artisnya khajero. Yang sering disebut-sebut jadi syarukan. Syarukan darimana? Ya dari Indonesia. Siapakah yang jadi Kajol? Tu lo nyontek di film Kuch Kuch Hotahai. Sabar ya? Nanti bakalan sampai ke artis pasangan Mas Adityo ini. Gimana tidak? Kemana saja, dimana saja, mungkin setiap saat selalu berdua. Ada gula ada semut. Ada Syarukan ada Kajol ala Indonesia.
Mereka berempat disebut ADIT BERSAUDARA. Punya nama sama semua. Mungkin orang tua mereka sudah berencana kali ya? Mengadakan konferensi nama anak. Aneh-aneh saja orang tua mereka. Di dunia ini kan nama nggak cuma satu. Banyak kok nama selain Adit. Tapi mau gimana lagi? Sudah terlanjur menempel di baju sekolah. Walau nama sama tapi muka nggak sama kok. Jadi, tenang ajah! Nggak bakal keliru. 100% terjamin.
Adji Wicaksono (05)

“ Cak No”, itulah nama keren seorang Adji. Badan tinggi, ramping, dan kulit putih terbakar melengkapi kesempurnaan Cak No. Wajahnya seperti duplikatan dari kakak kelas. Ahad Dimas. Mereka sama-sama tinggi, kurus, dan berkulit hitam. Mungkin cocok jika mereka menjadi saudara. Tapi sayang sekali. Cak No tidak mau mempunyai kakak yang dijuluki ATM (Ahad Teko Mrengut). Kenapa ya? Tanya sendiri sama Cak No.

CINCIN

Malam yang terhiasi rintikan hujan bergaunkan angin dingin yang membuat sang bintang pun enggan menampakkan diri. Jika dirasa malam ini tak lebih dari malam biasa. Namun, dibalik kebiasaan yang ada tersimpanlah senyum menawan seorang bunda yang siapa orang tak merindukannya. Dan semua terjebak dalam satu situasi yang amat dinanti. Gaun merah jambu tak mau kalah memamerkan kilauan pernik yang menempel membentuk pola bunga matahari. Aku, bunda, bapak dan kakak. Lengkap sudah.
Tiga belas tahun sudah, ketika janur kuning melengkung dan janji suci pun diucapkan. Hari itu telah tercatat dalam sejarah cinta sepasang makhluk Tuhan. Tepat tiga belas tahun yang lalu, ikrar cinta dilantunkan. Semua kebahagiaan dan panjatan doa tercurahkan kepada sepasang pengantin muda. Ya, Bunda dan Bapak. Malam ini aku, Bunda, Bapak dan kakak akan mengulang cerita sejarah itu dalam keharmonisan makan malam. Walau hujan hadir menggantikan cahaya bulan, tapi bahagia yang kami rasa tak kan tergantikan kecewa.

“Bapak, ayo! Kasihan Bunda sudah menunggu.” Desak aku dan kakakku.
“Hm, sabar dede. Bunda aja nggak protes, kenapa kalian yang ribut sih ?”
“Ye, justru itu Bapak. Bunda tuh diam saja karena nungguin Bapak. Bunda itu sudah nggak sabar ingin tahu kado dari Bapak. Wah, Bapak ini bagaimana si ? Tidak bisa membaca senyumnya Bunda. “ Aku dan kakak ketawa cekikikan menggoda Bapak.
“Iya kan Bunda ?”
Bunda hanya senyum menanggapi ocehan kami. Memang begitulah sifat Bundaku tercinta ini. Murah senyum tapi mahal ketawa. Yah, yang penting anaknya bangga punya Bunda kayak Bundaku ini.
Bapak tak berkutik juga. Masih kebingungan merangkai kata-kata untuk Bunda. Bapak ingin cerita ini mengulang cinta yang tiga belas tahun telah terjalin dan waktu dengan setia menjadi saksi hidup Bunda dan Ayah.
“Ayah lama. Kasihan Bunda tahu, yah. Ade hitung sampai tiga. Kalau ayah nggak bereaksi juga, ade yang bocorin ke Bunda tentang kadonya. Gimana ?” Kesabaranku yang sudah dipuncak penantian menghunus pedang pemaksaan ke mulut ayah.
Aku tak mampu melanjutkan karena air mata deras telah mengalir pelan di malam ini. Semua kenangan yang telah aku kubur akan kubuka kembali walau tak sempurna. Walau sesak ini membatin, tapi rasa tak kuasa tetap jadi segalanya. AKU RINDU SAAT ITU !!!

Rabu, 13 Oktober 2010

Cas


Unexpected Physic Part III (Jawaban Kok ”Atau”)

Sedikit geli jika harus menceritakan hal ini. Tapi apa boleh buat ? Aku kan nggak mau jadi anak pelit (nyambung ?). Pernahkan Anda sekalian mendengar atau bahkan mengalami hal sepertiku ? Ulangan fisika dengan jawaban “ATAU” ? Mungkin Anda tidak percaya. Dikira saya bohong atau apalah. Tapi saya bisa memberikan saksi hampir 70an anak untuk bersaksi membenarkan pernyataanku tersebut. Awalnya aku juga merasa aneh dengan jawaban yang menurutku hanya ada satu di dunia ini. Pertanyaan dengan jawaban “atau” mungkin tidak lazim bagi kita. Tapi bagi guru kami yang mempunyai cara pandang lain, tidak mempermasalahkan hal ini. Yang penting tidak menyalahi prinsip logika.

Casnetech (Cah STEMBA Network Technical)

Banyak cerita yang telah diukir dengan tinta baja (nek emas ntar dilirik ma pencuri lagi). Berawal dari ANARCHIEZ (anak kaje 2 narcis abiez) yang telah hijrah ke nama baru Casnetech melalui pemilu online (baik inet maupun hape) yang disponsori oleh Bapak Wapres. Dari ketiga nama yang disuguhkan, nama inilah akhirnya yang menyerap banyak pemilih.
1,2,3 telah termakan waktu dan bangku pun semakin tua dan melapuk. Buku catetan yang semakin menggunung, serta canda tawa yang terus mengembang di setiap kesempatan. Cocoknya sambil memutar lagu “KEMESRAAN” yang tak akan diam sebelum kata “LULUS” menyertai ijazah sebagai modal kedepannya. Walau sesaat, kenangan akan tetap menjadi untaian pilar-pilar kesetiaan. Mungkin sedikit catatan kecil ini bisa membuat kita selalu ingat semua cerita cinta yang telah ada. Disini, aku ingin membagi cuilan kapur yang telah menulis dalam selembar kertas asa perjalanan kami.
Sebelumnya akan aku kenalkan dengan personel-personel kami. Wowo...kayak anak band. Alhamdulillah, sampai saat aku menulis cerita ini jumlah kami tetap 36. Dan akan tetap begitu hingga ikrar janji alumni menggema di tengah euforia WISUDA. Nanti saja dilanjut ceritanya, sekarang Bu Guru mau ngabsen dulu..
1. Aditya Bagas Nugraha (“mbahe” nama kerenya. Wapres Casnetech 3)
2. Aditya Cahyo Utomo (“Ahong” panggilan mesrane. Presiden Casnetech 3)
3. Aditya Hasta W (“Tembong” panggilan alamnya. Lihat saja hidungnya. Kalian akan terpesona sementara habis itu nggak nahan pengen ke KM dengan tisue basah di dahi. Buktikan !)
4. Adityo Bayu (nggak punya nama keren. Ini syahrul Khannya Casnetech 3- Shahrukkhan)
5. Ahmad Afandi (“aak” tapi jangan sok keinggrisan ya. Kasihan dia ntar malah kena gampar lagi ma orangnya. )
Ngabsennya dilanjutin nanti. Bu Guru sudah capek. Kita lanjut ke poto-poto dulu ya ? Maap momentnya nggak bisa urut. Maap, maap, maap. Orang sunda nggak bisa bilang “ef” bisanya “ep”. Biasa, lidah blasteran tu gini resikonya (ujungkulon ma ujung kidul).





Tanggal 3 okt 2010, semua kelas 1-3 disuruh berangkat untuk acara bersih-bersih menyambut adipura. Sebagai pelajar jujur saja, memang agak males. Apalagi anak kos. Jadwal mudik malah diganti mudik sekolah. Sekolah maning sekolah maning. Tapi mau gimana lagi ? Bawahan harus nurut atasan. Hahahahha.......
Wow, bersih-bersih bareng asyik juga. Dapat jatah bersihin jurusan lagi. Hm....enak juga. Disamping mainin alat kebersihin, sedikit narcis boleh juga donk. Poto diatas adalah hasil karya tangan ciptaan Tuhan. Ehehehe....Poto bersama Ibu Tutik yang sebaga wali kelas Casnetech 3. Pose-pose, gaya-gaya, pasang senyum paling manis sampai semut nggak mau mendekat. 1 catatan telah menoreh sejarah denga judul “Narcisme di era kerja bakti”.







Unexpected Physic Part II(Catatan Itu Tidak Penting)

Hari ini hari kali pertama kami mengikuti ulangan fisika. Dan apakan Anda tahu apa yang terjadi ? Saya yakin Anda tidak bisa menebaknya. Aku aja nggak ngira sebelumnya apalagi And sekalian. Oleh karena itu maka dihapuskan penjajahan diatas dunia yang berdasarkan keadilan sosial. Hahaha.....Salah ! Ulang-ulang. Oleh karena itu, baca cerita ini mpe akhir ya ? Aku yakin kalian semua bakalan mikir dua kali untuk punya guru kayak kami.
Kalian pernah ngira nggak kalau guru bilang gini “Catatan itu tidak penting” ? Guru satu ini dengan terang-terangan memplokamirkan bahwa catetan yang kita buat itu tidak penting. Haha...mau ulangan ajah bingung mau belajar atau tidak. Aku punya saran, mending nggak usah belajar tapi harus ngasah logika ma pengetahuan saja. Itu sudah CUKUP ! Ilmu itu tidak buntuk dihafalkan. Tapi dipahami dan diaplikasikan ke kehidupan nyata. Belajarlah dari hal-hal yang sederhana di sekitar kita. Itu akan lebih bermanfaat daripada hafalan teori yang membuat kepala kita senut-senut. OSKADON siap sedia !!!

Unexpected Physic Part I (Fisika Oh Fisika)

Ketegangan meluap-luap di ruang 21. Canda tawa seakan sirna karena ketakutan yang melenyapkan segala asa. Kamilah bangsa yang terjajah akan mindset. Jika sebelumnya mindset mengantarkan kita kepada barisan nilai sempurna walau dengan berbagai cara. Sekarang hal itu menjadi kenangan suram yang menjadikan kami bangsa yang terbelakang. Bangsa yang terjajah tanpa sengaja. Kalah dalam hal mengaplikasia ilmu, kalah dalam memahami arti dari suatu ilmu yang telah didapatkan. Bukan semata ilmu dalam coretan tinta yang mengantarkan kepada kebohongan belaka, tapi coretan tinta yang penuh dengan fakta dan realita.

Hari itu tepat hari Selasa. Apakah kamu tahu ? Hari itu merupakan hari bersejarah sepanjang abad Casnetech berkoar. Jika jam dinding yang bertuliskan TERMOZ menunjukkan pukul 10, berhamburan sudah semua anak-anak anggota Casnetech menyerbu kantin belakang menuruti panggilan perut kosong. Jika sebelumnya tak ada bangku kosong, secara serentak semua menjadi tanpa empunya hanya dalam hitungan detik bahkan milisekon. Tapi tidak untuk kali ini. Jangan harap bisa masuk kelas. Gurunya saja super duper unexcpected. Mending relain aja nggak makan daripada kamu kena hukuman yang bakal bikin kepala pusing mikirin kata-kata pedes beliau. Gimana nggak ? Temenku saja sampai nangis gara-gara dimarahi ma beliau dengan alasan temenku telat+mentertawakan beliau. Padahal, berdasarkan pengakuan temenku itu, dia tidak mentertawakan beliau tetapi hanya senyum kepada temen yang lain. Wuhhh, salah sangka yang mengakibatkan stres sementara. Wowo.....Aku jadi tambah penasaran ma itu guru.