Sabtu, 21 Mei 2011

Untukmu Ibu

Terbayang ketika senyuman tlah memudar dalam dinginnya perpisahan
Aku tak ingin engkau pergi ketika aku tak siap
Tapi apa daya
Keinginan harus terkalahkan oleh kekejaman takdir
Aku tahu
Aku masih punya waktu
Untuk memperbaiki semuanya
Untuk mengecup keningmu
Untuk merasakan hangatnya pelukanmu
Ibu,
Aku tak pernah sendiri
Ada engkau yang selalu ada meski aku tak menyadarinya
Ada engkau yang selalu siap menjaga meski aku tak peduli
Ada engkau yang selalu setia meski aku memaki
Kini, mataku terbuka setelah sekian lama tertutup
Tertutup dari kasih sayang yang indah
Kasih sayang yang terisyaratkan oleh sentuhanmu
Kasih sayang yang terungkapkan dengan segala ucapanmu
Kasih sayang yang terngiang selalu di telingaku
Dan aku akan selalu mencintaimu
Sekarang dan untuk selamanya
Walau pun waktu memisah ruang antara kita
Aku selalu sayang dan cinta
Aku bangga
Aku bangga
Aku bangga, Ibu
Segala daya, upaya bahkan nyawa kau gadaikan demi aku
Segala tawa dan bahagia rela kau tukar dengan segala kesedihan dan air mata
Engkau Ibuku
Engkau juga pahlawanku
Meski sekarang aku disini dan engkau disana
Aku berdoa selalu untukmu, Ibu
Aku ingin selalu bersamamu
Meski itu tak mungkin
Tapi, aku yakin Tuhan mendengar doaku
Semua itu,
Hanya untukmu, Ibu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar