Kamis, 06 Januari 2011

Dibalik Cerita Cinta DIPA UTOMO

Tak sengaja aku membuka blogmu untuk kesekian kalinya teman. Kau ungkapkan perasaan yang telah lama mengisi ruang hidupmu lewat tulisanmu "Surat Yang Enggan Terbang". Bahasamu yang khas masih mewarnai kisah kasih yang berujung air mata. Cintamu yang suci, cintamu yang tulus kini tercampakan oleh suatu keegoisan yang kamu sendiri mengakuinya. Sungguh, aku salut kepadamu. Ketika aku membaca cuilan-cuilan luka yang terus saja bersemanyam enggan pergi di lubuk hatimu yang siapa pun tak mampu membacanya kecuali kau yang mengungkapkan lewat tulisan yang membuat orang akan tersipu dengan sudut mata yang basah akan air mata. Teman, aku mengerti. Memang sungguh sakit jika dicampakkan. Sungguh sakit jika dibiarkan menelan sendiri ketika cinta bertepuk sebelah tangan. Tapi teman, aku yakin dengan segala keyakinan yang ada, tangismu tak akan sia-sia. pengorbananmu tak hanya jadi tanda yang tak bermakna. Semua ada waktunya teman. Dan ketika palu takdir menjadi penentu akan kehidupan yang akan kita sapa, maka ketika itulah semua asa akan binasa yang tergantikan oleh takdir yang nyata.
Surat yang kau simpan dengan sejuta harapan akan menjadi sejarah agung cerita cinta dua anak manusia yang berbeda. Cinta, cinta, cinta dan Febby Risti yang selalu kamu puja. Walau hanya sekali aku melihatnya dan tentu saja dangan pertemuan yang tidak disengaja. Djogjakarta, kota dimana aku telah melihatnya dan ketika itu aku belum mengenalmu dan aku tak tahu akan cerita cintamu. Memang aneh dan tak dapat dipercaya kawan. Kau yang kukenal sebagai sosok yang tegar, ternyata adalah orang yang lemah akan cinta. Membiarkan air mata menjadi teman dalam asa. Aku bilang kamu RAPUH ! Aku bilang kamu LEMAH ! Tak terkira jika sosokmu kalah dalam cerita cinta. Tapi teman, aku tetap bangga kepadamu dengan kebanggaan yang terpatri erat dalam daftar orang-orang yang menjadi motivatorku. Dan aku malu kepadamu. DIPA UTOMO. Tetaplah gapai cintamu !

3 komentar:

  1. :)
    sangat memotivasi, terima kasih. Cinta bisa dikejar, asalkan percaya takdir dan pengorbanan.

    BalasHapus
  2. makasih ya ???
    jangan lupa komen di setiap postinganku
    ehehehe....:)

    BalasHapus